Resume Modul 3 Kegiatan Belajar 2
PENGERTIAN LANDASAN, ASAS, DAN CIRI TANNAS LNDONESIA
A. PENGERTIAN TANNAS INDONESIA
"Kondisi dinamik" pada tannas adalah kondisi suatu bangsa selalu berubah-ubah, sejalan dengan perkembangan waktu atau zaman dan sejalan dengan upaya yang diselenggarakan oleh seluruh bangsa melalui pembangunan nasional. Jadi kondisi suatu bangsa itu tidak statis. Ancaman yang dihadapi dari waktu ke waktu tidak selalu sama, baik jenis maupun intensitasnya. Oleh karena itu, tannas harus selalu dibina dan ditingkatkan sesuai dengan kondisi serta ancaman yang dihadapi.
Tannas merupakan tingkat keuletan dan ketangguhan bangsa, dalam menghimpun dan mengembangkan segala kekuatan yang ada menjadi kekuatan nasional, untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang membahayakan bangsa dan negara. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa tannas ialah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya, menuju kejayaan bangsa dan negara (kemampuan mengejar cita-cita nasional).
Beberapa konsep dalam tannas:
1. Keuletan merupakan kualitas diri, masyarakat dan bangsa yang menunjukkan kemampuan mengobservasi dampak ATHG untuk kemudian di atasi.
2. Ketangguhan adalah kualitas yang menunjukkan kekuatan atau kekokohan sebagaimana dipersepsikan dari luar oleh pihak lain yang sifatnya memancar ke luar dan bilamana diproyeksikan sampai tingkat bangsa dan negara maka kualitas ketangguhan memberikan dimensi kekuatan penangkalan.
3. Ancaman merupakan hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan dilaksanakan secara konsepsional kriminal serta politis.
4. Tantangan merupakan hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan.
5. Hambatan merupakan hal atau usaha yang bersifat atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional yang berasal dari diri sendiri.
6. Gangguan adalah hambatan yang berasal dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
7. Identitas adalah ciri khas suatu bangsa dilihat secara keseluruhan yang membedakan dengan bangsa lain.
8. Integritas adalah kesatuan (kebulatan) yutg menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik itu aspek alamiah maupun aspek sosial.
Tannas merupakan konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan sistem kehidupan nasional serta merupakan upaya menciptakan kondisi sistem kehidupan nasional yaitu kondisi kehidupan rasional pada suatu saat karena adanya dinamika kehidupan bangsa dan negara serta dinamika bentuk ATHG yang kita hadapi dari suatu saat ke saat lainnya.
Hakikat tannas adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Tannas sebagai pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan nasional maka dalam penyelenggaraan tannas dilakukan melalui pendekatan kesejahteraan dan keamanan.
a. Kesejahteraan digunakan untuk mewujudkan ketahanan berbentuk kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya menuju kemakmuran yang adil dan merata.
b. Keamanan adalah kemampuan bangsa dalam melindungi keberadaan (eksistensi) bangsa Indonesia dari berbagai bentuk ancaman dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar.
Kedua pendekatan ini, selalu digunakan bersama-sama penekanan pada salah satu pendekatan tersebut tergantung pada kondisi, dan situasi nasional maupun internasional yang sedang dihadapi oleh bangsa.
Kesejahteraan dan keamanan hanya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Penyelenggaraan tannas memberikan gambaran tentang tingkat kesejahteraan dan keamanan suatu bangsa. Berdasarkan kesepakatan (konsensus) aspek kehidupan nasional bangsa Indonesia dikelompokkan sebanyak delapan gatra (model penyederhanaan dari aspek kehidupan yang saling terkait satu sama lain). Kedelapan gatra tersebut (Astagatra) dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok, yaitu tiga gatra alamiah (Trigatra) dan lima gatra sosial (Pancagatra).
TRI GATRA (Kelompok gatra alamiah) adalah:
1. Geografi
2. Kekayaan alam,
3. Demografi (kependudukan)
PANCA GATRA (Kelompok Gatra Sosial) adalah:
1. Ideologi
2. Politik
3. Ekonomi
4. Sosial Budaya
5. Hankam
Kedelapan aspek tersebut masing-masing berhubungan, kait-mengait utuh menyeluruh membentuk tata laku sistem kehidupan nasional. Pembidangan kehidupan nasional sebanyak delapan adalah kesepakatan bangsa Indonesia, para ahli dari negara lain membaginya tidak hanya delapan bidang kehidupan, tetapi bisa kurang atau lebih. Hal ini tergantung pada latar belakang dan visi masing-masing tentang kehidupan nasional tersebut.
B. LANDASAN TANNAS
Tannas sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan sistem kehidupan nasional di dalam pelaksanaannya mempunyai landasan yang kuat yaitu Pancasila, UUD 1945 dan Wasantar. Pancasila dan UUD 1945 mencita-citakan satu kesatuan dalam segala aspek kehidupan bangsa (fisik geografik-sosial) yang dibentuk dalam ideal Wasantara. Tidak ada suatu bangsa yang dapat bertahan atau terjamin kelangsungan hidupnya tanpa dilandasi oleh persatuan dan kesatuan dari segenap unsur bangsanya. Oleh karena dalam pelaksanaan tannas Indonesia dilandasi pula oleh Wasantara.
C. ASASTANNAS
Asas merupakan tata laku yang relatif telah tersusun dan melandasi nilai-nilai yang merupakan pedoman bagi tannas.
1. Pendekatan Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan bak satu keping mata uang. Sisi yang satu, kesejahteraan dan sisi lainnya keamanan. Keduanya tidak dapat dipisahkan tetapi dapat dibedakan.
2. Komprehensif dan Integral
Tannas dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan nasional melihat secara komprehensif integral (utuh menyeluruh), tidak dipandang dari satu sisi. Perbedaan waktu, tempat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu melahirkan masalah-masalah yang bersifat multikompleks. Pemecahannya memerlukan pendekatan interdisipliner, multidisiplin dan transdisiplin serta lintas sektoral.
D. SIFAT-SIFAT TANNAS
Sifat tannas diangkat dari karakteristik yang mencakup semua aspek kehidupan bangsa yaitu :
1. Manunggal
Astagatra harus dilihat secara holistik terintegrasi (manunggal) karena adanya hubungan dan keterkaitan antara gatra maupun antar kelompok gatra, kelemahan salah satu gatra dapat melemahkan gatra yang lain.
2. Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
Mawas ke dalam diarahkan kepada meningkatkan derajat kemandirian. Sedangkan mawas ke luar di mana kita suka atau tidak suka, harus menerima adanya saling ketergantungan (interdependensi) antarbangsa (globalisasi). Dalam kondisi globalisasi ini kita harapkan bangsa Indonesia dapat mengembangkan keunggulan kompetitif dan komparatifnya dengan bangsa lain, sambil membina hubungan baik dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
3. Kewibawaan
Kewibawaan tercermin dari peningkatan tannas yang menggambarkan kekuatan atau ketangguhan bangsa dan mempunyai daya cegah serta daya tangkal bahkan daya hancur terhadap lawan yang mungkin mencoba untuk mengganggu atau menguasai.
4. Berubah menurut Waktu
Tannas, sebagai kondisi bangsa tidak selalu tetap, tergantung dari upaya bangsa dalam pembangunan nasional dari ke waktu dan ketangguhannya menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan. Makin tinggi intensitas pembangunan nasional dan hasil-hasilnya, tannas semakin meningkat sebaliknya apabila pembangunan nasional menurun maka tannas akan menurun pula.
5. Tidak Membenarkan Adu Kekuatan dan Adu Kekuasaan
Konsep tannas tidak hanya mengutamakan kekuatan fisik tetapi juga kekuatan moral yang dimiliki suatu bangsa yang ditujukan secara langsung untuk memelihara kesejahteraan dan keamanan dengan menampilkan atau menonjolkan kewibawaan. Dalam penggunaan kekuatan, lebih diutamakan kekuatan abstrak (moral) dan musyawarah, sikap saling menghargai, menghindarkan permusuhan dan sifat konfrontatif. Penggunaan kekuatan fisik merupakan jalan terakhir.
6. Percaya pada Diri Sendiri
Tannas ditingkatkan dan dikembangkan didasarkan atas kemampuan sumber daya yang ada pada bangsa dan sikap percaya kepada diri sendiri. Sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat kita tidak tergantung kepada bantuan luar yang mengikat atau yang mendikte dan mencampuri urusan dalam negeri kita. Bantuan luar yang kita perlukan bersifat melengkapi sumber daya pembangunan yang kita miliki tanpa ikatan yang menurunkan martabat bangsa. Rasa kebanggaan sebagai bangsa Indonesia harus dipertahankan, dan rasa cinta kepada tanah air Indonesia harus ditanamkan di lubuk hati setiap bangsa Indonesia, untuk diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
E. WAJAH DAN FUNGSI TANNAS
Tannas sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan sistem kehidupan nasional dalam upaya menciptakan kondisi kehidupan nasional mempunyai bentuk kenampakan atau wajah serta fungsi dalam aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, bermasyarakat.
1. Wajah Tannas
a. Sebagai kondisi
Tannas merupakan totalitas segenap aspek kehidupan bangsa yang didasarkan atas nilai persatuan dan kesatuan wasantara untuk mewujudkan daya tangkal, daya kekebalan, daya kena dalam berinteraksi dengan lingkungan sehingga dapat menjamin kelangsungan hidup bangsa, tujuan dan cita-cita nasional.
Jadi, kondisi yang diciptakan mengandung spektrum seperti berikut
1. Daya Kekebalan
2. DayaTangkal
3. Daya Kena.
b. Sebagai doktrin nasional
Tannas adalah cara terbaik yang ada, guna mengimplementasikan pendekatan kesejahteraan dan keamanan yang diyakini kebenarannya oleh bangsa Indonesia dan dijadikan pedoman dalam memenuhi tuntutan perkembangan lingkungan, perkembangan bangsa demi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
c. Sebagai metode pemecahan masalah
Tannas adalah metode yang berwujud integrasi aspek fisik dan sosial guna memecahkan permasalahan-permasalahan nasional dalam perkembangan bangsa dan untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara. Sebagai metode pemecahan masalah bangsa maka Tannas akan menjelaskan:
l) kondisi kehidupan nasional suatu waktu;
2) memprediksikan kehidupan nasional pada waktu yang akan datang berdasarkan kondisi suatu waktu di atas;
3) mengendalikan kehidupan nasional agar di waktu yang akan datang mempunyai kondisi sebagaimana telah digariskan atau ditetapkan.
2. FungsiTannas
a. Tannas sebagai doktrin pada dasarya suatu ajaran yang diyakini kebenarannya, diikuti dan didalami yang berfungsi membimbing kita dalam pola pikir, pola tindak, dan pola kerja guna mempersatupadukan usaha bersama bangsa dalam pembangunan yang merupakan implementasi Pancasila, UUD 1945 dan Wasantara,
b. Tannas sebagai Pola Dasar Pembangunan Nasional Tannas sebagai pola dasar pembangunan nasional pada hakikatnya memberikan arah, pedoman, dalam pembangunan melalui tahapan-tahapan pembangunan (Repelita).
c. Tannas sebagai Metode Pembinaan Kehidupan Nasional menggunakan pendekatan komprehensif integral (utuh menyeluruh) dalam aspek kehidupan bangsa tersebut yang mencakup delapan gatra (Astagatra). Tannas merupakan resultante (hasil) dari ketahanan masing-masing gatra atau aspek kehidupan (Astagatra).
d. Tannas sebagai Sistem Kehidupan Nasional adalah tata upaya bangsa yang telah dibakukan dalam melaksanakan pembangunan nasional sebagai aspirasi bangsa dalam meningkatkan kesejahteraan dan keamanan, untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa, menuju kejayaan bangsa dan negara.
F. KEBIJAKSANAAN UMUM
Konsepsi tannas dikembangkan serta dilaksanakan berdasarkan kebijaksanaan yang menjiwai pola pikir operasional Tannas Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Tannas merupakan kondisi dinamik bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu dikembangkan menjadi kekuatan nasional yang diperlukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang akan membahayakan kelangsungan hidup bangsa.
2. Konsepsi tannas pada hakikatnya adalah konsepsi pengaturan kesejahteraan dan keamanan yang merupakan pengejawantahan (perwujudan) Pancasila, UUD 1945 dan Wasantara dalam segala aspek kehidupan.
3. Dalam fungsinya sebagai doktrin, pada hakikatnya tannas merupakan ajaran Pancasila, UUD 1945, dan Wasantara yang akan menjamin kesatuan cara berpikir dan cara bertindak.
4. Sebagai pola dasar pembangunan nasional, konsepsi tannas merupakan arah pedoman untuk setiap Repelita yang mengarahkan setiap rencana sektoral sehingga tidak menyimpang dari tujuan semula.
5. Sebagai sistem nasional Indonesia, konsepsi tannas merupakan pola masyarakat dalam penerapan Pancasila dan UUD 1945.
6. Konsepsi tannas dianalisis secara komprehensif integral (utuh menyeluruh) melalui delapan gatra kehidupan nasional.
7. Pada dasamya konsepsi tannas Indonesia memberikan umpan balik pada penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan. Ini berarti bahwa:
a. Pengaturan dan penyelenggaraan aspek-aspek kehidupan nasional dilakukan secara utuh menyeluruh.
b. Penyelenggaraan itu menggunakan pendekatan kesejahteraan dan pendekatan keamanan.
c. Penyelenggaraan kehidupan nasional didasarkan atas kondisi nyata (riil) serta memperhatikan hakikat ancaman berorientasi ke masa depan dalam rangka mencapai tujuan nasional.
d. Setiap aspek kehidupan nasional harus dilihat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari seluruh kekuatan nasional yang perlu dimantapkan dan dikembangkan.